Showing posts with label kritik analisis. Show all posts
Showing posts with label kritik analisis. Show all posts

A Man Called Otto Hingga Pendidikan Karakter vs Video Asusila Guru dan Murid di Gorontalo

Dalam dunia yang semakin kompleks, konsep kemanusiaan diuji oleh berbagai tantangan dan konflik. Film A Man Called Otto mengajak kita untuk merenungkan kembali nilai-nilai kemanusiaan melalui perjalanan karakter utamanya, Otto. Dengan transformasi dari sosok yang suram menjadi pribadi yang penuh empati, film ini menggarisbawahi pentingnya hubungan antar manusia. Selain itu, filosofi pendidikan Santo Don Bosco, yang menekankan pengembangan...

SEKEPING HATI YANG TERTINDAS

Kita terikat tapi tak saling memiliki Antara dirimu dan diriku yang sesaat jika ada dia Untuk sekeping hati yang tertindas, jamahlah aku dengan cintamu. Karena kita Indonesia, kita Pancasila.                        Di mataku kamu bisa melihat adanya sebuah beban berat. Dalam keindahan kan kamu dengar ratapan. Sesuatu yang terlahir dari sebagian relung hati. Antara disakiti dan belas kasihan....

MEMBACA ‘ENAM LIMA’ PADA LEMBARAN SASTRA

Sederet angka yang harus ditebus dengan harga yang tidak murah 1965, sekumpulan angka sarat makna bagi Indonesia. Sederet angka yang harus ditebus dengan harga yang tidak murah. Tahun di mana drama politik berbuah tragedi kemanusiaan. Pada esai ini, kita akan membacanya melalui sastra. Memang benar bahwa validitas sastra, meskipun itu sastra historis-realis, berada di bawah validitas teks ilmiah...

TENTANG KELOMPOK PARAMILITER: BELAJAR DARI KASUS TIMOR TIMUR

Ada bagian dari sejarah kita yang tidak dengan jujur kita akui sampai saat ini. Kisah dalam sejarah itu bercerita mengenai kecerdasan negara. Sebuah kecerdasan yang digunakan untuk membelah masyarakat dan membiarkan pemangsaan sekelompok masyarakat terhadap masyarakat yang lain. Sebuah kecerdasan yang terus direproduksi untuk melanggengkan kekuasaan. Kecerdasan itu adalah membentuk sipil paramiliter.  Masyarakat Indonesia banyak mengalami pengalaman buruk...

MARAKNYA PELANGGARAN HAM YANG TERABAIKAN DI PAPUA

Pesona keindahan alam bak mutiara dan kekayaan alam yang tak ternilai namun terbayar tidak seperti seharusnya. Masyarakat yang terus menerus terbelenggu akan pembangunan nyata tapi tak merata hingga menuntut mereka hidup sekedar untuk bertahan. Jeritan hati seakan terdengar menggema, miris namun asing. dan ketika Papua bersuara, disitulah linangan air mata berdarah. bukan untuk diratapi, hanya ingin didengar dan...

Powered by Blogger.