CINTA SEORANG WANITA TANGGUH

Cinta seorang wanita tangguh
Mereka yang berkomitmen merubah lelakinya menjadi lebih baik hanyalah seorang wanita tangguh.

Kamu bahkan mencari jarum dalam jerami jika menatapku untuk masa depanmu.
Jangankan membahagiakanmu, aku sudah terlalu sering menitip duka dalam hidupmu.
Adalah aku 'benalu' dalam hidupmu.
Dan mengenalmu adalah separuh luka yang memilih untuk berlalu.
(CINTA WANITA TANGGUH)


sebuah cerpen tentang cinta seorang wanita tangguh
KAJIAN TERHADAP SKRIPSI SALESIUS GAMPUR, M.Pd
EKSISTENSI MANUSIA DAN HUBUNGAN ANTAR PRIBADI
BERDASARKAN EKSISTENSIALISME GABRIEL MARCHELL
DALAM NOVEL ASSASIN'S CREED REVELATIONS


Pernahkah melihat meteor, jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi?

Adalah kita. Cinta kita yang sempurna mengalir dalam kehidupan yang tak bisa dimengerti.

Ya, Hidup! Yang indah jika dilalui. Penuh teka-teki untuk dinanti. Dan segudang tanya bila direnungkan. Ia bukanlah seperti air yang dengan sendirinya mengalir begitu saja karena hidup terlalu mahal jika dibiarkan seperti itu. Dan kenyataannya hanya ikan mati yang mengikuti air mengalir.

Tapi kamu akan melihat kehidupan dalam hujan. Ada proses yang sangat panjang disana, tugas yang diemban untuk rangkaian tujuan mulia. Ada luka yang harus diperjuangkan disana. Luka atas pertengkaran terhadap sebuah perdebatan alam mendung, guruh, halilintar.

Tatkala kehidupan berbalik arah, datang kepada kita, hadir seperti orang ketiga kemudian memberi pilihan antara sebuah perubahan atau perpisahan. 

Seperti hujan yang hadir untuk menyejukkan, atau mendung bersama halilintar dan guruh jika ia tak wujud. Kamu juga menuntut perubahan sebagai syarat mewujudkan eksistensi cinta. Dan eksistensi cinta bukanlah perpisahan.

Seperti lagu, instrumennya pertengkaran dan liriknya kamu hadirkan dengan sebuah tanya "mengapa?"

|MASA LALU - DI 5 TAHUN SILAM|| CINTA WANITA TANGGUH
Seiring berjalannya waktu aku menjadi pribadi yang kuinginkan dan tidak kuinginkan. Dan aku baya 19 tahun di awal perkuliahanku di salah satu universits di Jakarta.

Pikiranku tumbuh dewasa, mulai belajar untuk hidup. Semakin diam aku banyak mengerti, berbicara hanya di saat kita harus. Sejenak berhenti dan mereka-reka "menjadi seperti apa aku ini seharusnya?"

Bagian yang menakutkan adalah aku tidak tahu apakah aku bisa mengatasinya. Aku takut orang hanya memuji bahwa aku banyak berubah karena aku yang lama menjadi buah bibir tapi aku sadar bahwa aku yang baru tidak lebih baik.

Beberapa dari mereka mengejek dan sebagiannya hanya menertawakanku bahwa aku culun dan tidak gaul.

Hanya ingin berteman sepi untuk membaca dan menulis sebagai penunjang tugasku sebagai mahasiswa. Dan mereka sebut itu culun dan tidak gaul.

Tapi aku punya cinta untuk menahan semuanya. Nera namanya, semester tiga di Universitas Teknik Lampung (sekarang).

Kami pernah melihat hal yang sama meski tak saling melihat. Empat tahun hati melunak keringat berdarah. Untuk likunya kami perjuangkan, berpaut mesrah. Melawan waktu, melawan dunia, pun baranya bersama kami kibas pada mereka (keluarga). Akan cinta belaka.
Dia lembut benih denyut sugmaku. Akalnya laksana bulan. Berangan lekas kayangan, di indah bola matanya.
Lalu bersama senja dan angin malam ia ditelan hujan. Memainkan sebuah peran. Berandalan. Berpura-pura dan beralasan.
Cintaku beradu, dan dia baya 18 tahun.
Dia beri ranting kepedihan.
Setiap detik nadiku dia renggut, gelisah dan sesak.

Dia menghilang namun culun-tidak gaul, tetap. Dua kata yang teramat risih hingga mempengaruhiku.

Dan disinilah aku sekarang, aku yang baru. Mahasiswa abadi yang sibuk melunakkan sifat malasnya.
INTERMESO (CINTA WANITA TANGGUH)

Mengenalmu adalah separuh luka yang memilih untuk berlalu. Datang, menemukanku erat dalam belenggu.
Membangunkanku dari luka baringku. Meratapiku dalam tatapan cinta kasihmu, perlahan kamu rawat luka-luka itu. 

Padaku kemudian mereka kembali. Senyuman yang telah lama menepi. Ketakutan yang sebenarnya, takut kepada yang Ilahi.

Jakarta, sekarang (CINTA WANITA TANGGUH)
2019. Kerut keningmu cukup memberitahuku; aku harus berubah. Dan waktu terasa tak cukup untuk belengguku musnah,
"Bukannya enggan berubah, beri aku sedikit waktu lagi!"

"Waktu terus berlalu Marsel! Jangan biarkan batu itu terus bersamamu. Itu seperti mengungkit batu di bencah, iya. Tapi kamu bisa mencampakkan batunya keluar. Sungguh, yang aku lihat, ...dirimu, ....hanyalah batu hatimu," bersama butiran-butiran bening membelah lonjong pipimu, kamu berdesah.  

"Bertahanlah, bawa aku kembali dari keasingan nan jauh. Ke tempat dimana aku yang dulu berada," pintaku meresah.

Mencoba menguraikan gejolak relungmu, kepadaku yang bergegas dari ruang kita berteduh, tergesa-gesa kata-katamu seolah mengejarku, "Ini bukan tentang belenggumu lagi, ini soal hati yang berbunga namun perlahan layu tatkala menatap masa depan. Besok ke kampus, mulailah lagi, atau tetap seperti ini sama sekali .... tidak peduli. Karena itu cukup akan memberitahuku bahwa kamu sedang terdampar di masa lalumu.... dan cintamu padaku telah berlalu," kejam nan dalam menghentikan langkahku.

Kamu bahkan mencari jarum dalam jerami jika menatapku untuk masa depanmu.
Jangankan membahagiakanmu, aku sudah terlalu sering menitip duka dalam hidupmu.
Adalah aku 'benalu' dalam hidupmu.


Ya, aku setuju kalau marah itu jujur. Tapi kamu selalu marah, marah... dan pada semua hal kamu marah. Tapi sekarang derumu bukan lagi rindu yang tak kunjung mewujudkan temunya.

Gunda segala tanyamu bukanlah perihal hati. Bukan, bukan sayangku.
Bicaralah Lian sayangku.  

Rajut dera laramu bukan dengan amarah. Rengkuhlah, bersandarlah di bahu milik raga yang terkulai ini. Kan kudekap dengan pura hati. 

Letih, deru, sedu, atau berseteru jangan biarkan semuanya  membuat kita lupa akan cinta kita yang indah.


EKSISTENSI CINTA GABRIEL MARCHELL
CINTA WANITA TANGGUH
Cinta datang bagaikan suatu himbauan, seperti sebuah panggilan.
2018. Seketikapun kita bersanding di ruang dan waktu. Aku melihat paras laris mesrah murah hatimu dalam diri sebagian orang. Wajar dan biasa-biasa saja. 

Namun ada beberapa hal yang sulit untuk ditelaah nurani yang kemudian menempatkanku sedikit lebih dekat tentangmu.

Adalah kekuranganmu. Yang mengikis batasan, mengisi ruang hati yang kosong, dari inti kedalaman (manusiaku) aku terdorong, menghadirkan ribuan tanya dan seolah aku mati penasaran.

Beruntungnya, sedari dulu terjalinnya tali persaudaraan dengan Tony, kakak sepupumu. Di suatu senja di sela seruputan kopinya, Tony coba menenun untaian sendumu untukku.

Menyimaknya, terenyuh relung jiwaku perihal ibu dan ayahmu yang telah  lama tiada. Serupa sayatan-sayatan mengiris jantungku. Dan yang kamu rasakan pastinya berkeping-keping lah hatimu.

Tapi bagaimana kamu bisa sembunyikan pilu, membungkusnya rapi dalam keikhlasan dengan senyuman dan senandung riuh tawamu?

Bagaimana kamu bisa sejauh ini  sedang Tuhan-mu telah mengambil segala milikmu termasuk mereka yang kamu cintai?

Kuatkah hatimu menghadapi dunia, megarungi lika-likunya hanya seorang diri?

Bagaimana kamu bisa sebahagia ini dalam didikkan ibu tirimu? 
Tidakkah kamu dihantui memori pahit akan derita yang telah merenggut sang ayah darimu?

Lalu kucoba pahami. Kamu seperti sebuah cerita yang tak asing. Dan nampaknya kamu adalah wanita tangguh dalam cerita DIMITRIS SIDIROPOULOS:
”Ayo, ambil senjata itu dan tembak,” gertak sang perwira sambil menyorongkan senapan kepada saya. Saya dengan tenang menolak. Di hadapan para tentara yang menyaksikan dengan tegang, peluru dari senjata sang perwira mulai berdesing ke arah saya. Kematian tampaknya sudah di ambang mata. Syukurlah, saya selamat. Tetapi, ini bukan pertama kalinya nyawa saya berada di ujung tanduk."

Pertama kali melihatmu itu di suatu tempat terindah di bumi. Berseragam kerja paduan antara kuning dan putih yang serasi dengan sempurna bersama hitam panjang rambutmu terurai. 

Sejak saat itulah aku selalu memperhatikanmu dan berharap engkau selalu mengenakan seragam kerjamu itu. Kian hari kian hati menari. Aku rasa kamu telah mencuri hatiku. 

Sela waktu, aku ragu dan berhenti. Seperti penyanyi yang kehilangan liriknya di tengah lagu. Antara masa lalumu dan perasaanku. Apakah aku sedang mengasihanimu? 

Saat tanya menanti, sebuah jawaban lain menghampiri. Aku mengerti dirimu yang sebenarnya. Kamu begitu terbuka untuk semua pria yang mendekat. 

Dan yang kupaham saat itu, aku tidak hanya melihat bahwa kamu tampak tidak nyaman, tetapi semua pria yang mendekatimu adalah temanku. 

Perihal pilu keluargamu, paras dan hatimu, aku mengerti bahwa semua itu tak sebanding dengan teman-temanku karena aku tahu siapa dan bagaimana mereka terhadap perempuan. Mereka tidak lain hanya akan menjadikankanmu sebuah mainan.

Sepatutnya kamu dimiliki oleh hati yang baik. Saat itu aku bertaruh teruntukmu menjadi yang terbaik.

MISTERI CINTA EKSISTENSIALISME GABRIEL MARCHELL
CINTA WANITA TANGGUH
2019. Ketulusan hati merupakan syarat utama dalam membangun cinta yang melibatkan totalitas kedirian kita. 

Ketulusanmu adalah totalitas perjuangan yang kamu lakukan seorang diri untuk mengubah batu hatiku.

Bahkan kamu rela meninggalkan pekerjaanmu seharian ini hanya untuk memastikan aku sungguh berada di kampus, mengurusi masalah kuliahku sebelum kembali. 

Pada akhirnya di sinilah aku, di jalan yang benar, kembali melanjutkan dua semester terakhir kuliahku. Dan aku mengerti akan letih, deru, dan sedumu alasan kita berseteru bahwa dari kesemuanya adalah luapan ketulusan cintamu. Tenang aja, aku juga masih bertaruh teruntukmu.

Kitalah paduan yang kukuh.
Belenggu dan malasku telah musnah.
Kuat tekad sikapmu, padaku luka enggan melekat.
Dalam kehangatan kita merekat.

Jadikan linangan-linangan air mata itu ruang terindah. Saksi usainya segala pertengkaran.
Kamu reda ubah tanyamu, pelan berirama kau lantunkan:
"Mereka yang berkomitmen merubah lelakinya menjadi lebih baik hanyalah seorang wanita tangguh.
Hujan aja penuh perjuangan. Teruntuk kamu satu-satunya yang kumiliki, kenapa tidak?!"


sekian..
(CINTA WANITA TANGGUH)

2 comments:

  1. Baca ini cocok di sore hari. Ditemani secangkir kopi susu dan camilan hhhmm... :) Betul ya, wanita tangguh itu mampu merubah lelakinya menjadi lebih baik?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini sebuah kisah nyata, sebuah kisah yang sedang diperjuangkan.
      Wanita tangguh di cerita ini bukan berarti dia secara fisik tangguh dan kuat. Tapi dia tangguh dengan ketulusan dan kesetiaan hatinya. Kalo gabisa menghadapi jatuh bangunnya hidup dan merubah keadaan mungkin seseorang itu gabisa dikatakan tangguh. Itu maksud dr cerpen ini. Atau kita bisa saling bertukar pikitan tentang ini tentang wanita tangguh. Terimakasih banyak sudah berkunjung dan berkomentar. Salam.

      Delete