METODOLOGI PENELITIAN SEJARAH


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dilakukan penulis dalam menyusun tugas akhir ini dimulai dari bulan September sampai dengan bulan Januari di perpustakaan Nasional, perpustakan UI, dan perpustakaan Universitas Indraprasta, dimana dalam melakukan penelitian ini ada beberapa tahap yang dilakukan oleh penulis dimulai dari pengumpulan data dan analisis data serta pengujian data hingga evaluasi data.

Di bawah ini akan digambarkan kegiatan dan waktu penelitian yang dilakukan oleh penulis.

No.
Jenis Kegiatan
Bulan
September Oktober November Desember Januari
1 Pengajuan Judul ü
2 Penyusunan Proposal ü
3 Pengajuan Proposal ü
4 Heuristik ü ü ü
5 Verifikasi ü ü ü
6 Interpretasi ü ü ü
7 Historiografi ü ü ü


B. Metode Sejarah
Dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan beberapa metode yang teknis penulisannya tidak terlepas dari cara-cara untuk menghimpun dan mengolah sumber-sumber atau bahan-bahan yang menjadi materi yang digunakan oleh penulis. Metode tersebut diantaranya:

1. Heuristik
Heuristik adalah kegiatan menghimpun sember-sumber sejarah yang berupa dokumen atau arsip, buku, majalah, surat kabar, jurnal dan seterusnya. Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang langsung atau tidak langsung menceritakan kepada kita tentang suatu kegiatan manusia pada masa lampau, perlu diketahui bahwa sumber-sumber sejarah tersebut masih merupakan bahan mentah (raw materials) bagi penulis sejarah. (Sjamsudin, 199:72-73). Dalam tahap ini penulis mencari sumber sejarah berupa dokumen atau arsip, buku-buku sejarah dan jurnal. Disamping itu penulis mencari informasih yang memiliki korelasi dengan topik yang diakses internet.

2. Kritik/Verifikatif
Verifikatif adalah pengujian mengenai kebenaran atau ketepatan (akurasi) dari sumber yang dimaksudkan. Langkah ini memerlukan suatu kritik sumber untuk memilih dan memilah sumber yang ada secara kritis demi mendapatkan kebenaran (truth). Dengan menggunakan kritik sumber diharapkan karya sejarah merupakan peroduk dari suatu prose ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Kritik sejarah dalam metode verifikatif meliputi (2) macam, yaitu aspek eksternal dan kritik internal (Arif, 2011: 37-38).

a. Kritik Eksternal
Merupakan suatu cara melakukan pengujian terhadap aspek luar suatu sumber sejarah. Kritik eksternal pada dasarnya merupakan suatu penelitian atas asal usul suatu sumber sejarah untuk mendapatkan semua informasi yang mungkin ada dan untuk ,memgetahui apakah sumber sejarah yang dimaksudkan telah berubah dari aslinya.
Kritik Eksternal harus menegakan fakta dari kesaksian bahwa:
1) Kesaksian itu benar-benar diberi oleh orang tertentu pada waktu tertentu (autencity).
2) Kesaksian yang diberikan tetap bertahan tanpa ada perubahan ( uncorupted)
3) Kesaksian yang diberikan tidak mengalami penambahan atau penghilangan yang substansial (intergrity)

b. Kritik Internal
Setelah fakta kesaksian (fact of testimony) ditegakkan melalui kritik eksternal maka dilakukan evaluasi terhadap isi fakta tersebut agar dilakukan bahwa fakta kesaksian itu dapat diandalkan (reliable) atau tidak. Dalam mencapai hal itu peneliti harus melakuakan dua penyelidikan yang berkenaan, yaitu untuk:
1) Mengetahui arti sebenarnya dari kesaksian sejarah yang ada dan harus dipelajari, kerena mustahil peneliti dapat mengevaluasi suatu kesaksian jika tidak memahami apa yang dimaksudkan.
2) Kredibilitas saksi sejarah, bahwa peneliti harus yakin saksi memiliki kapasitas mental, kesempatan mengamati serta mendapatkan pemahaman yang besar mengenai peristiwa sejarah tersebut.

3. Interpretasi
Fase ketiga peneliti berusaha memahami arti atau makna yang dikandung oleh sumber yang ditemukan atau dengan kata lain peneliti melakukan penafsiran terhadap sumber sejarah. Terkait dengan beberapa faktor atau tenaga pendorong adanya sejarah, terdapat beberapa macam penafsiran, tapi dalam hal ini peneliti menggunakan penafsiran sosiologi dan penafsiran sintensis.

a. Penafsiran Sosiologi
Penafsiran ini melihat asal usul, struktuk dan kegiatan masyarakat manusia dalam iteraksi dengan lingkungan fisiknya dalam suatu proses pristiwa sejarah. (Arif, 2011: 40).

b. Penafsiran sintetis
Penafsiran ini mencoba menghubungkan semua faktor atau tenaga yang menjadi penggerak sejarah. Menurut penafsiran sistentis, tidak ada satu kategori “sebab–akibat” tunggal yang cukup untuk menjelaskan semua fase dan periode perkembangan sejarah.

4. Historiografi
Historiografi adalah hasil dari suatu penelitian yang dituangakan dalam suatu penulisan yang bersifat utuh dan sintetis, saat melakukan tahapan ini sesungguhnya peneliti meggerahkan seluruh daya dan pikiranya bukan saja dalam berkaitan dengan keterampilan teknik dalam mengutip dan membuat catatan, melainkan juga menggunakan pikiran kritis dan analisis.
Pada dasarnya menulis suatu karya sejarah merupakan suatu kegiatan intelektual dan sekaligus merupakan suatu cara memahami peristiwa sejarah. Fase ini sangat penting dan sangat tepat digunakan dalam peneliti yang mencoba merekontruksikan masa lampau secara sistematis dan objektif dengan berpihak kepada bukti-bukti sejarah yang telah ditemukan. Selanjutnya dipaparkan dalam bentuk skripsi, sehingga dipahami oleh pembaca.




C. Sumber Sejarah
1. Sumber Utama / Inti

a. Marwati Djoened Poesponegoro. 1993. Sejarah Nasional Indonesia V. Balai Pustaka. Universitas Indraprasta PGRI: Jakarta. Dalam buku tersebut dijelaskan tentang transformasi politk pemerintahan kolonial Belanda yang terjadi; dari VOC beralih ke pemerintahan kolonial Belanda, merupakan akibat masalah-masalah yang merupakan hambatan bagi pemerintah kolonial Belanda.

b. D.W. Welderen Rengers. 1974. The Failure of a Liberal Colonial Policy Netherlands – East Indies : The Hague 1947. Buku tersebut menjelaskan perjalanan bangsa-bangsa kolonial dan keadaan daerah jajahan serta konflik-konflik internal yang terjadi pada bangsa jajahan. Dalam buku tersebut pula dijelaskannya juga tentang baik buruknya sistem Liberal.

c. Sartono Kartodirdjo. 1993. Sejarah Pergerakan Nasional, Dari Kolonialisme Sampai Nasionalisme, Jilid 2 . PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA: JAKARTA. Buku yang menjelaskan tentang ideologi kolonial Belanda di dalam segala manifestasinya terbukti dipengaruhi oleh pola pemikiran yang bersifat Eropa.

d. Inn Kencana Syafiie. 2002. Sistem Politik Indonesia. PT. Rafika Aditama. Buku tersebut menjelaskan tentang dasar-dasar politik Indonesia yaitu mengenai pengertian politik, sistem politik Indonesia, sifat sistem politik Indonesia pada masa kolonial dan setelah masa kolonial, serta perbedaan sistem politik dan sistem pemerintahan.

e. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia. Menjelaskan tentang awal kedatangan Belanda di Indonesia yang kemudian berdirinya sebuah kongsi dagang Belanda yaitu VOC. Dalam buku tersebut juga dijelaskan secara rinci tentang politik kolonial Belanda serta transformasi politik yang terjadi.


2. Sumber Pendukung
a. Suhartono. 1996. Sejarah Indonesia. Jakarta : Pustaka Widia Utama.
b. Anwar Sanusi. 1958. Sejarah Indonesia: Pustaka Pakuan.
c. Pedomaan Penulisan Skripsi/Tugas Akhir. Universitas Indraprasta PGRI. 2004: Jakarta.

No comments:

Post a Comment