AKSARA RASA- DALAM DIAM KUMENCINTAIMU

CINTA DALAM DIAM

Kau harus melahirkan aksara
untuk terbebas dari kekangan rasa,
karena rasa yang terpendam itu menyiksa.
rasa yang teraksara

Ep.2:  AKSARA RASA, ITU CINTA

Ibarat mawar yang sedang mekar, layunya adalah bagaimana aku mencintaimu dalam diam. Malam-malam kelam itu ada namun kupastikan takkan terjadi pertempuran setelah kubiarkan dingin menjamahi kulit. Meski dilanda sunyi, simpul senyumku antara lirik dan melodi mengisahkan bagaimana aku memilikimu dengan penuh kebahagiaan dalam dua dunia (mimpi atau khayalan semata). Memilikimu adalah kerinduan yang terdalam.


Baca juga: CINTA YANG TAK HARUS MEMILIKI

Seperti siang, malam bukanlah waktu untukku meninabobokan rindu di selasar cerita-cerita. Ya sudahlah. Biar kutimang sendiri saja hingga ia tertidur. Walau bukan dijinakan oleh tuannya, semoga ia terlelap. Namun, seperti sedia kala ada bunglon dalam hatiku yang dengan hadirmu telah kau jinakan dan saat ini pula hinggap pada hati yang belum tentu menerima. Takku biarkan kamu memastikannya sebab ia telah jinak. Tak apa landai siang malamku dengan rindu, yang penting hatiku yang seperti bunglon tetaplah engkau jinakkan. 

Seperti halnya LDR, jauh dimata dekat dihati. Aku bagai pungguk yang merindukan bulan, mencintai milik orang lain. Karena cinta tak harus saling memiliki, cinta tak harus terikat, karena cinta yang sebenarnya adalah cinta yang bermekaran di hati, dimanapun dan kapanpun selalu bersemi di taman hati. Namun, tidak ada resah atau gunda untuk itu karena kamu adalah kompas dalam mengarungi samudera kehidupan yang penuh badai serta gelombang. Ya.. kamu yang telah menjadi terang dalam gelapku.

Andai kita hidup dalam kisah Mahabarata yang mengisahkan bahwa yang benar pasti akan selalu menang, maka pada akhirnya kamu akan dalam pelukanku sebab rasa ini untukmu sungguh benar adanya.

Kehampaan yang kamu lawan dengan kesesakan membuatku mabuk perasaan, candu akan dirimu. Takala stinger pike adalah tikar untuk malam-malam panjang, aku yang melewatkan fotomu saat inginku mengakhiri hari.

Kuharus membisikanmu, rasa yang membuatku candu bukanlah bulan yang sedang mengintip dibalik awan karena tak ada tanda yang akan kau lihat bercahaya. Seperti ombak laut yang berlarian ke tepi pantai, menggebunya menggelegar, tapi pasti selalu kembali karena dengan melihat fotomu saja itu sudah terasa cukup.


Baca juga: SURAT UNTUK MARVIN

Berpacu pada waktu namun tidak terlarut sebab bukanlah sehelai daun dalam angin, rasa ini untukmu hidup di seluruh bagian hatiku.

Saat aku terjangkit penat, aku butuh rehat. Melahirkan aksara untuk membebaskan kekangan rasa, karena rasa yang terpendam itu menyiksa. Berulang-ulang ku lakukan dengan harapan nyasar sampai padamu. Jikalau bukan, maka aku terserang lelah dan hela yang kubuthkan tak kudapatkan.  

Setelah sekian lama menetap dan kubiarkan terus menemaniku hidup, perlahan semakin menjelaskan bahwa ia (aku dan perasaan ini) adalah cinta. Dalam diam, biarkan terus mengusik ketenangan hatimu.



#untuk seseorang dengan inisial .A.
#aku dan perasaan ini
#aksara rasa
Special thanks to: Chy Bandur, Hilda Afila Abut
                              Aksarannyta- via tumblr.
                              Rasa (yang) Ter-aksara

11 comments: